Tujuan Dakwah Nabi dan Rasul Sangat Jelas
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yala Kurnaedi
Tujuan Dakwah Nabi dan Rasul Sangat Jelas adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Al-Bayan Min Qashashil Qur’an. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. pada Senin, 1 Rabi’ul Akhir 1445 H / 16 Oktober 2023 M.
Kajian Tentang Tujuan Dakwah Nabi dan Rasul Sangat Jelas
Ada beberapa yang sudah kita sebut dalam pertemuan yang lalu tentang keistimewaan-keistimewaan dakwah para nabi dan rasul. Yang pertama, dakwahnya bersifat Rabbaniyyah, yakni berdasarkan wahyu Allah, bukan hasil pemikiran manusia. Yang kedua, mereka tidak meminta upah atau balasan atas dakwah mereka. Kemudian yang ketiga, dakwah mereka disertai rahmat dan hikmah, artinya penuh kasih sayang dan hikmah.
4. Sangat perhatian terhadap aqidah tauhid dan memperingatkan dari kesyirikan
Allah Ta’ala berfirman di Surah Al-Anfal:
وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ ۚ فَإِنِ انْتَهَوْا فَإِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
“Dan perangilah mereka, sehingga tidak ada fitnah (kesyirikan) lagi. Dan agar agama semuanya milik Allah. Dan apabila mereka berhenti (dari kesyirikan), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui perbuatan mereka.” (QS. Al-Anfal[8]: 39)
Di dalam Surah An-Nisa, Allah berfirman:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Allah mengampuni selain dari dosa syirik bagi siapa yang Allah kehendaki. Dan barangsiapa yang berbuat syirik, sesungguhnya dia telah melakukan dosa dengan dosa yang besar.” (QS. An-Nisa`[4]: 48)
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:
…إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
“Sesungguhnya siapa saja orangnya yang berbuat kesyirikan kepada Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, dan tidak ada penolong bagi orang-orang dzalim.” (QS. Al-Ma’idah[5]: 72)
Dalam hadits Qudsi, Allah Ta’ala berfirman:
يَا ابْنَ آَدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِيْ وَرَجَوْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فيك وَلا أُبَالِيْ، يَا ابْنَ آَدَمَ لَو بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ و لا أبالي، يَا ابْنَ آَدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لقِيْتَنِيْ لاَتُشْرِكُ بِيْ شَيْئَاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغفِرَةً
“Wahai Bani Adam, sesungguhnya selagi engkau berdoa dan berharap kepadaKu niscaya Aku akan mengampuni semua dosa yang ada padamu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam kalau seandainya dosa-dosamu sampai ke atas langit, kemudian engkau memohon ampun kepada Ku, niscaya Aku akan mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam seandainya engkau datang kepadaKu dengan membawa dosa sepenuh bumi kemudian engkau berjumpa denganKu dalam keadaan tidak berbuat syirik, niscaya Aku akan datangkan ampunan sepenuh bumi pula.” (HR. Tirmidzi)
Inilah mengapa para nabi dan rasul sangat memperhatikan dakwah tauhid dan mewanti-wanti umat manusia untuk tidak berbuat kesyirikan. Oleh karena itu, kita perlu memahami keistimewaan dakwah nabi dan rasul ini sebagai pedoman dalam berdakwah dan membedakan dakwah yang benar dengan yang salah.
5. Dakwah para nabi dan rasul sangat mudah dan tidak menyusahkan
Menit ke-31:11 Keistimewaan yang kelima adalah bahwa dakwah para nabi dan rasul sangat mudah dan tidak menyusahkan. Mereka berdakwah sesuai dengan tingkat akal manusia tanpa mengada-ada dalam dakwah mereka.
Allah Ta’ala berfirman di Surah Shad:
قُلْ مَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُتَكَلِّفِينَ ﴿٨٦﴾ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعَالَمِينَ ﴿٨٧﴾ وَلَتَعْلَمُنَّ نَبَأَهُ بَعْدَ حِينٍ ﴿٨٨﴾
“Katakanlah (Wahai Muhammad): “Aku tidak meminta upah sedikitpun kepada kalian atas dakwahku dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan. Al-Qur’an ini tidak lain hanyalah peringatan bagi alam semesta. Dan sesungguhnya kalian sungguh-sungguh akan mengetahui (tentang kebenaran) berita Al-Qur’an setelah beberapa waktu lagi.`” (QS. Shad[38]: 86-88)
Allah juga berfirman:
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ…
“Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan debatlah mereka dengan cara yang baik...” (QS. An-Nahl[16]: 125)
Dakwah Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, dan nabi-nabi lainnya adalah dakwah tauhid yang sederhana dan tidak rumit. Mereka menyoroti kesalahan kaum mereka dan menunjukkan kebenaran secara lugas. Misalnya, Nabi Ibrahim berbicara kepada kaumnya tentang penyembahan berhala yang tidak bisa mendengar doa atau memberikan manfaat. Ketika dia merusak berhala-berhala itu dan meninggalkan patung yang terbesar, dia menyuruh mereka bertanya kepada patung itu. Ini adalah contoh kejelasan dan kesederhanaan dalam dakwah.
Inilah dakwah para nabi dan rasul yang mudah, tidak susah. Mereka berbicara dengan bahasa mudah ditangkap oleh orang awam.
6. Tujuan dakwah nabi dan rasul sangat jelas
Menit ke-35:39 Kalau nabi dan rasul ditanya oleh pengikutnya “Mau dibawa kemana?” Maka jawabannya jelas “Ke Surga.” Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Siapa yang meniti jalan untuk menuntut ilmu (agama), maka Allah akan mudahkan jalannya ke surga.” (HR. Muslim)
Dakwah Ahlus Sunnah wal Jama’ah tidak macam-macam. Kita sama-sama duduk, ngaji, ingin agar Allah ampuni kita, kemudian kita ingin surga. Tidak ada sembunyi-sembunyi, apalagi memberontak.
Makanya ‘Umar bin Abdul Aziz berkata bahwa kalau kamu melihat suatu kaum yang bicara tentang agama sembunyi-sembunyi (tanpa diketahui secara umum oleh manusia), maka ketahuilah mereka berada diatas asas kesesatan.
Allah Taala berfirman tentang dakwahnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di Surah Yusuf:
قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“Katakanlah: ‘Inilah jalanku, aku mengajak (manusia) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, aku dan orang-orang yang mengikutiku. Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang menyekutukan Allah.`” (QS. Yusuf[12]: 108)
Bagaimana penjelasan lengkapnya? Simak dan download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/53482-tujuan-dakwah-nabi-dan-rasul-sangat-jelas/